Kamis, 31 Maret 2011

Team Work

Saya selalu berpikir bahwa sebuah tim olahraga yang bertaburan dengan bintang, pasti akan mendulang sukses dan menjadi juara. Memang tak dapat disangkal lagi bahwa kemampuan dan keahlian individu sangat berpengaruh pada potensi tim, namun ternyata itu bukan segala-galanya. Ada satu hal lagi yang lebih penting dari pada sekedar skill individu, yaitu kerja sama dalam tim!

Bagi Anda yang suka sepak bola, mungkin masih membekas kuat di benak kita kejuaraan euro-champion pada tahun 2004. Sang juara bukanlah Italia, Inggris, Perancis, Belanda ataupun Spanyol yang bertebaran bintang, tapi justru Yunani yang sama sekali tidak diperhitungan dan dianggap sebagai tim underdog. Tidak salah juga jika tim Yunani sama sekali tidak diperhitungkan, sebab mereka memang tak punya pemain yang sangat menonjol, namanya saja kita hampir-hampir tidak pernah mendengarnya. Lalu apa kunci kesuksesan mereka sehingga mereka berhasil mempecundangi tim-tim unggulan? Kerja sama tim!

Untuk meraih kesuksesan, kerja tim yang solid mutlak diperlukan. Jika tak ada kerja sama yang bagus, ini akan sangat memperlambat kinerja keseluruhan. Menjadi tugas seorang pemimpin untuk membuat sebuah tim kerja yang solid, ini akan berdampak besar bagi kemajuan perusahaan. Saya cuplikan kata-kata bagus dari Michael Jordan, bintang NBA , "Ada banyak tim dalam setiap olahraga yang memiliki pemain-pemain hebat tetapi tidak pernah memenangkan pertandingan. Seringkali, pemain-pemain tersebut tidak mau berkorban untuk kebesaran tim yang lebih baik. Hal yang menggelikan adalah, pada akhirnya keengganan mereka untuk berkorban hanya membuat tujuan-tujuan pribadi lebih sulit dicapai. Satu hal yang saya percayai adalah jika Anda berpikir dan mencapai sesuatu sebagai sebuah tim, penghormatan pribadi akan datang dengan sendirinya.” Kerja sama tim itu kunci kesuksesan kita. Unsur individu memang penting, namun tidak ada yang bisa menggantikan kerja sama tim!

Satu orang dapat menjadi unsur dalam sebuah tim, tetapi satu orang tidak dapat membuat tim.

(Kwik)

Jumat, 04 Maret 2011

BUNGLON

Bunglon termasuk binatang yang sudah terlanjur memiliki citra buruk. Untuk menggambarkan seseorang yang plin plan atau tidak punya pendirian tetap, maka kita akan berkata, ah dasar bunglon! Meski demikian, saya justru melihat hal ini dari sudut pandang yang berseberangan. Warna kulit bunglon yang dengan cepat berubah-ubah sesuai tempatnya saya lihat sebagai kemampuan yang sangat hebat dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

Sesungguhnya, kemampuan beradaptasi adalah salah satu syarat penting untuk meraih kesuksesan. Mengapa penting? Karena kita hidup di tengah-tengah dunia yang terus berubah. Jika kita menjadi begitu kaku dan sulit untuk mengikuti perubahan demi perubahan yang terjadi, atau dengan kata lain kita tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, maka kegagalan sudah menunggu di depan mata.

Mobil buatan Henry Ford dengan model T pernah mengalami masa kejayaan. Namun sayang, Ford tak cukup memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan selera jaman. Daripada mengikuti perkembangan jaman, Ford justru terus memproduksi mobilnya tanpa ada perubahan sedikit pun juga, termasuk warna mobilnya yang selalu hitam. Karena tidak bisa beradaptasi dengan selera konsumen yang mulai berubah, lama kelamaan mobil Ford tipe T tak lagi diminati. Sayang, hanya karena tak bisa beradaptasi maka mobil Ford menjadi tertinggal.

Jika kita memiliki kemampuan beradaptasi, maka kita tak begitu kesulitan membaca perubahan-perubahan yang sedang terjadi dan bagaimana menyikapi perubahan-perubahan itu dengan kreatif. Beradaptasilah dengan masalah yang harus kita hadapi. Beradaptasilah dengan kegagalan yang terjadi. Beradaptasilah dengan kesalahan fatal yang kita buat. Beradaptasilah dengan keberhasilan yang telah Anda capai. Beradaptasilah dengan lingkungan kerja Anda dan menyikapi hal-hal baru yang sedang terjadi. Selamat beradaptasi!

Kemampuan beradaptasi akan menjadi kunci sukses bagi kita.



(Kwik)

Kamis, 03 Maret 2011

Asal Bapak Senang

Jika Anda seorang pekerja atau seorang staf dalam sebuah perusahaan, ini adalah soal menghargai atasan! Menghargai atasan jelas beda jauh dengan menjilat atasan. Jadi jangan berpikir bahwa saya sedang mengajak Anda untuk menyenangkan atasan secara berlebihan dengan tendensi-tendensi tertentu. Sejujurnya saya sendiri juga sebal jika melihat seorang karyawan melakukan aksi "Asal Bapak Senang". Senyum yang dibuat-buat, ekspresi wajah yang sengaja dimanis-maniskan, tertawa berlebihan saat mendengar lelucon atasan yang sama sekali tidak lucu, padahal sebenarnya ia tidak melakukan semuanya itu dengan ketulusan.

Menghargai atasan berarti kita menaruh respek dan kepercayaan terhadap seseorang sebagai atasan kita. Kita melakukan pekerjaan dengan kualitas kerja terbaik karena ada value, baik itu bagi kemajuan perusahaan yang notabene telah menggaji kita, selain itu juga baik bagi kemajuan diri. Bukan sekedar kita ingin atasan tersenyum lebar dan tertawa senang. Jika motivasi kita hanya asal bapak senang, maka kualitas kerja kita akan menjadi berubah seratus delapan puluh derajat saat atasan sedang tidak bersama dengan kita. Seperti pepatah kuno berkata, kucing pergi tikus berpesta!

Lakukan pekerjaan dengan kualitas terbaik, entahkah atasan bersama Anda atau tidak! Itulah orang yang benar-benar menghargai atasan. Untuk melihat seperti apa Anda yang sebenarnya dalam pekerjaan tidaklah terlalu sulit, yaitu ketika tak ada atasan yang mengawasi Anda! Saya tahu persis rasanya jadi seorang atasan. Seorang atasan akan tahu apakah pekerjanya itu benar-benar menaruh respek dan menghargainya dengan sungguh-sungguh, ataukah ia hanya sekedar cari muka saja. Semakin kita menghargai atasan dengan sungguh-sungguh, maka ia juga akan menghargai kita. Namun sebaliknya jika kita melakukan aksi Asal Bapak Senang, maka ia akan "mentertawakan" kekonyolan sikap kita dan semakin kehilangan respek atas kita. Bagaimanapun juga nilai ketulusan akan terus berlaku!

Menghargai didasari dengan ketulusan, menjilat didasari dengan kepalsuan.



(Kwik)

Pengikut