Senin, 16 November 2009
Be Yourself
Menurut pemahaman saya, kalimat be your self atau menjadi diri sendiri berbicara tentang 3 hal penting tentang diri kita.
Yang pertama, menjadi diri sendiri berarti mengenal diri kita dengan benar. Kita harus tahu persis seperti apa diri kita di hadapan Tuhan. Kita harus tahu bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang mulia, berharga dan diciptakan dengan tujuan yang jelas. Kita harus tahu apa kelebihan kita dan apa kelemahan kita. Kegagalan yang paling fatal adalah di saat kita gagal mengenal siapa diri kita sendiri dengan benar.
Yang kedua, menjadi diri sendiri berarti kita berani mempertahankan keunikan yang ada pada diri kita. Sayangnya banyak orang justru ingin menjadi imitasi daripada original. Buktinya banyak orang selalu meniru-niru orang lain. Dalam dunia bisnis, meniru kesuksesan orang lain adalah hal yang positif, tapi itu bukan berarti kita meninggalkan keaslian atau keunikan yang ada pada diri kita. Ingatlah bahwa Tuhan menciptakan kita unik dan berbeda dari yang lain supaya kita mempertahankan keunikan kita. Alangkah bijaknya jika kita menggunakan keunikan kita tersebut sebagai salah satu modal untuk mencapai kesuksesan.
Yang ketiga, menjadi diri sendiri berarti kita memaksimalkan keunikan yang ada pada diri kita. Tentu keunikan dalam konteks ini adalah keunikan secara positif. Misalnya kita memiliki cara berpikir yang kreatif, pembawaan diri yang kreatif dan cara kerja yang kreatif, yang berbeda dari kebanyakan orang, lalu maksimalkanlah itu. Berani tambil beda, mengapa tidak? Be your self!
Be your self tidak hanya cukup menjadi diri sendiri, melainkan memaksimalkan keunikan positif diri kita.(Kwik - Spirit Motivator)
Senin, 14 September 2009
Atur Waktu
Satu, buatlah skala prioritas. Susunlah skala prioritas yang tepat, yaitu dengan mendahulukan lebih dulu pekerjaan yang penting dan mendesak, kemudian pekerjaan yang mendesak meski tidak begitu penting, dilanjutkan dengan pekerjaan yang penting dan tidak mendesak. Prioritas terakhir adalah pekerjaan yang tidak penting dan juga tidak mendesak.
Dua, kelompokkanlah aktivitas-aktivitas yang berkaitan untuk menghemat waktu. Cara ini sangat efektif agar kita tidak boros waktu atau membuang waktu dengan percuma.
Ketiga, bagilah pekerjaan besar menjadi tugas-tugas kecil, ini akan membuat pekerjaan kita terlihat lebih mudah untuk diselesaikan.
Keempat, buatlah dead-line untuk setiap pekerjaan kita. Dengan cara ini kita akan selalu terpacu untuk lebih mendisplin diri menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
Kelima, jangan mengerjakan beberapa tugas sekaligus, sebaliknya kerjakanlah satu per satu. Ini akan membuat kita kebih konsentrasi, waktu pun bisa lebih dihemat.
Keenam, selesaikanlah pekerjaan kita sampai tuntas. Jika tidak tuntas, suatu saat kita pasti akan meluangkan waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai tersebut.
Ketujuh, lakukanlah sekarang dan jangan menundanya. Jika kita menundanya, kita tetap saja harus menyelesaikan pekerjaan tersebut, plus bunga penundaannya! Akibatnya, waktu kita akan lebih boros lagi. Jadi, bijak-bijaklah mengatur waktu.
Bukan masalah waktu 24 jam sehari yang kurang, tapi cara mengelola waktu yang kurang bijak. (Kwik- Spirit Motivator)
Selasa, 21 Juli 2009
PERSAINGAN
Namun sungguh bijak seandainya kita tidak membenci situasi yang mengharuskan kita untuk berkompetisi, apalagi harus membenci pesaing kita. Sebab ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dalam sebuah kompetisi jika kita bisa menyikapi dengan sudut pandang yang positif. Pertama, persaingan bisa menjadi bahan bakar untuk memacu perusahaan kita. Tanpa persaingan mungkin kinerja kita sangat biasa, namun setelah ada ancaman dari kompetitor mau tidak mau kita harus meningkatkan kinerja kita sebaik mungkin. Kalau tidak, kita akan mati!
Kedua, persaingan membuat kita tahu posisi kita. Keberhasilan pesaing bisa kita gunakan sebagai barometer atau tolak ukur. Paling tidak kita akan tahu apakah kita jauh tertinggal, ataukah sekarang ini kitalah yang jadi pemimpin pasar. Jika kita menyadari bahwa kita tertinggal, maka kita akan dengan cepat mengejar ketertinggalan itu. Ketiga, persaingan akan membuat kita makin kreatif dan inovatif. Tak ada istilah puas setelah mencapai titik tertentu. Bahkan ketika kita sudah menjadi market leader sekalipun, jika kita tak ingin posisi kita didahului oleh pesaing kita. Mau tidak mau kita akan terus berupaya untuk terus kreatif dan inovatif. Keempat, khusus bagi Anda yang hidup dalam persaingan di antara sesama rekan kerja, yakinlah bahwa dengan adanya persaingan maka Anda bisa memunculkan potensi terbaik yang Anda miliki. Anda akan terus melakukan personal improvement karena sebuah persaingan. Bukankah persaingan itu baik?
Tanpa persaingan maka kita akan menjadi statis, dan gagal mencapai yang terbaik dalam diri. Kwik (Spirit Motivator)
Rabu, 01 Juli 2009
BUMERANG
Ingat
Geli juga ketika ingat pengalaman sederhana ini. Saya ada janji untuk ketemu dengan salah seorang teman. Karena teman tak kunjung datang, tak ada salahnya saya jalan-jalan di sekitar tempat itu dan mulai melihat barang-barang yang dipajang di
Bumerang bisa jadi senjata makan tuan, demikian juga halnya dengan perkataan yang keluar dari mulut kita. Perkataan yang tak tepat waktu untuk diucapkan, perkataan yang tidak tepat kepada siapa harus dikatakan, perkataan kosong, sembrono dan perkataan yang sia-sia kadangkala bisa menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya. Itu sebabnya orang bijak akan berpikir berkali-kali sebelum mengeluarkan satu perkataan, bukannya berkata-kata dulu baru kemudian berpikir dengan apa yang sudah dikatakan. Kalau kita mau sedikit lebih jujur, bukankah banyak kesulitan dan masalah yang kita hadapi sekarang ini sebagai akibat perkataan kita yang sembrono dan tak tepat pada waktunya?
Orang bijak mengeluarkan perkataan yang tepat, pada waktu yang tepat dan pada orang yang tepat. Kwik (Spirit Motivator)
Minggu, 21 Juni 2009
BERANI MELANGKAH
Anda tahu bungee jumping ? Ini termasuk “olahraga” ekstrim. Berada di ketinggian 40 – 60 meter, dengan kaki diikat tali, kemudian kita meloncat dan meluncur ke bawah hanya dengan tali pengaman diikat ke kaki kita. Pernah mencobanya ? Melihat orang melakukannya saja saya sudah ngeri, apalagi melakukannya.
Phil Keogan, penulis buku No Opportunity Wasted, sekaligus pembawa acara Amazing Grace memberikan salah satu resep untuk mendorong keyakinan kita, yaitu dengan melakukan bungee jumping. Dia berkata “Lompatan ini akan membawa anda melewati suatu ketidakpastian sampai ke sisi lain dari suatu daerah yang tidak anda kenal. Untuk melakukannya, anda harus mampu mendatangkan keyakinan pada diri sendiri.”
Di saat kita merenung-renung, hidup kita sepertinya sangat mirip dengan bungee jumping yang digambarkan Phil Keogan. Kita sering diperhadapkan dengan situasi yang tidak menentu. Jika kita memililki mental sukses, kita tidak hanya menunggu dalam ketidak pastian. Sayangnya kita kerap menunggu situasi baik dulu baru kita ambil tindakan. Kita menunggu situasi benar-bbenar kondusif, baru kita melangkah. Jelas, orang-orang seperti ini tidak akan pernah sukses . Mengapa ? Karena tidak akan ada situasi yang benar-benar kondusif !
Seperti halnya bungee jumping, kita harus berani melewati ketidakpastian tersebut dan terus melangkah. Inilah mentalitas sukses. Tidak hanya menunggu datangnya situasi baik, tapi memilih mendorong keyakinan di dalam diri untuk berani menghadapi tantangan dan melewati ketidakpastian. Memang saat melangkah, ada kalanya perasaan “ngeri”, was-was, hingga rasa takut muncul. Meski demikian kita harus menaklukkan rasa takut tersebut. Ingat, orang yang berani bukanlah orang yang tidak pernah merasa takut, tapi orang yang berani menaklukkan rasa takut. Melangkahlah! Bersama Tuhan, kita akan raih sukses! * Kwik (Spirit Motivator)
Senin, 15 Juni 2009
BELAJAR sampai ke Swiss
Anda tahu Negara Swiss ? Jika dibandingkan tetangganya seperti Perancis, Jerman atau Italia, nama Swiss mungkin tidak terlalu menonjol. Di buku-buku sejarah, jarang ada kisah kedigdayaan tentara Swiss. Negara itu memang dikenal sebagai Negara yang lebih suka mengambil posisi netral dalam bebagai pergolakan dunia. Keikutsertaan Swiss dalam peperangan, termasuk Perang Dunia justru sebagai penggagas organisasi Palang Merah, bukan penyerbu seperti Perancis, Jerman atau Amerika. Jika dibandingkan
Sikap tidak suka konflik, tapi tekun dan mampu mengoptimalkan keterbatasan adalah beberapa hal positif yang bisa dipelajari dari Swiss. Apa gunanya salju ? Tapi masyarakat Swiss mengolah salju itu menjadi obyek wisata peraup devisa. Bagaimana bisa menang kalau tidak ikut perang ? Tapi sikap netral Swiss justru membuatnya antara lain dikenal sebagai Negara yang perbankannya paling terpercaya. Kondisi Negara yang aman juga membuat masih relatif banyak didapati bangunan tua yang terawat dan dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Fakta-fakta ini membuat saya kagum dengan Negara Swiss. Keberhasilan Negara kecil itu sudah selayaknya membuat kita berkaca pada diri sendiri. Sukses dan kemakmuran tidak selalu dimiliki oleh mereka yang bermodal besar, multitalenta dan tidak harus diraih dengan prinsip menghalalkan segala cara. Sukses juga bisa diraih dengan ‘jalan damai’, bukan tergantung modal tapi kualitas yang dihasilkan dan ketekunan mengelolanya. Jadi, ketimbang mengeluhkan keterbatasan, mari belajar dari Swiss.* Arie (Spirit Motivator)
Kamis, 11 Juni 2009
MAKNA PEKERJAAN
Apakah anda bangga dengan pekejaan anda? Apakah anda melakukan setiap tugas-tugas anda dengan senang hati dan penuh tanggung jawab ? Ataukah hari-hari ini anda merasa begitu bosan dengan apa yang anda lakukan ? Apa alasan kita bekerja ? Apakah hanya untuk memperoleh nafkah dan menghidupi keluarga ? Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini perlu kita renungkan dalam diri kita. Mengapa ? Karena jika anda dan saya tidak mengerti makna yang sebenarnya dalam semua pekerjaan kita, maka kita tidak akan pernah merasa bangga, senang, dan merasa bertanggung jawab dalam pekerjaan kita. Tidak masalah apapun jenis pekerjaan atau kedudukan kita hari ini, jika kita tidak mengerti makna pekerjaan kita maka tanggung jawab kita perlu menjadi tanda tanya besar.
Bekerjalah tidak hanya untuk upah atau sekedar menyelesaikan tugas. Tetapi sudahkah kita merasa tugas kita akan memberkati orang lain ? Jika kita mengerti makna bekerja, yaitu untuk menjadi berkat dan membahagiakan orang lain, maka kita akan melakukannya dengan bangga, senang hati dan penuh tanggung jawab. * Sys (Spirit Motivator)
Senin, 08 Juni 2009
PERBESAR KAPASITAS
PERBESAR KAPASITAS
Sebuah Bank ternama menyelenggarakan undian secara periodik dengan hadiah utama mobil Lexus. Karena membayangkan alangkah bahagianya jika mengendarai Lexus tersebut, kita berdoa setiap hari kepada Tuhan agar nama kita yang muncul sebagai pemenang. Herannya, mengapa Tuhan kok sepertinya malah memberikan Lexus tersebut kepada orang lain dan bukan kita ? Yang pasti, Tuhan akan lihat kapasitas hidup kita dulu.
Misalnya benar-benar Lexus itu diberikan kepada kita yang notabene seorang karyawan biasa, betapa kacaunya hidup kita. Barang tersebut tidak akan menjadi berkat tapi justru akan menjadi bencana. Coba bayangkan, kita harus menanggung beban pajak sebesar 20% yang barangkali sama dengan gaji kita setahun.Saat mobil haruis diservisdan penggantian suku cadang secar rutin, kita harus rela mengorbankan pemenuhan kebutuhan keluarga demi mobil tersebut. Sebagai karyawan biasa, benarkah kita mau memenangkan Lexus ?
Tuhan selalu memberi menurut ukuran kapasitas kita. Misal dengan kapasitas listrik rumah yang hanya 450VA bisakah kita menggunakan perangkat elektronik seperti AC, kulkas, mesin cuci, home theater, computer, dan lain sebagainya ? Jelas tidak bisa karena kapasitas listrik tersebut tidak mencukupi. Jika kita ingin mempergunakan perangkat-perangkat tersebut, kita harus memperbesar kapasitas terlebih dahulu. Itulah poin yang saya maksudkan ! Jika ingin Tuhan mempercayakan hal yang besar , perbesar dulu kapasitas kita. Bagaimana cara memperbesar kapasitas hidup kita ? Perbesar hati kita. Miliki kerendahan hati, sikap lemah lembut, penuh kebaikan dan buah-buah Roh yang lainnya. Perbesar karakter kita. Jadilah orang percaya yang dapat dipercaya. Perbesar dan kembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Terus belajar dan mencapai potensi yang maksimal. Yang tidak boleh dilupakan, setialah terhadap perkara-perkara kecil karena dari situlah lahir perkara-perkara besar. Jika kapasitas kita sudah besar, yakinlah bahwa Tuhan akan menyatakan hal-hal besar juga.* Kwik (Spirit Motivator)
Jumat, 05 Juni 2009
Pionir atau Pengekor
Adalah Roger Banister yang nekad berniat untuk memecahkan rekor itu meski semua orang berkata mustahil. Sampai akhirnyadi tahun 1954, ia benar-benar menjadi pelari pertama yang memecahkan rekor itu, 3 menit 59 detik ! Cerita ini belm habis sampai di sini. Yang menarik adalah setelah rekor itu terpecahkan, di tahun yang sama ada 2 orang pelari lainnya yang juga bisa berlari kurang dari 4 menit. Dan di tahun berikutnya, bahkan ada 236 orang juga bisa melakukan hal yang sama ! Roger Banister dikenang sampai hari ini bukan karena kecepatan rekornya, melainkan karena dialah yang menjadi pionir yang menjebol teori kemustahilan yang dipercayai selama ratusan tahun.
Apakah anda ingin menjadi pionir, atau pengekor ? Apakah anda ingin menjadi orang pertama yang berhasil melakukannya, ataukah harus menunggu sampai ada orang lain yang melakukannya terlebih dahulu ? Dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang gemar berpendapat bahwa ini mustahil dan itu tidak mungkin. Memang lebih mudah berkata 'ini mustahil' dari pada berkata 'ini memang sulit tapi saya akan menjadikannya mungkin' Mari pikirkan ini, apa hambatan dalam pikiran kita yang selama ini membelenggu potensi diri anda ? Apa saja hal yang selama ini anda anggap mustahil dalam pekerjaan anda ? Beranikah anda menjadi orang pertama yang akan membuat hal itu menjadi mungkin ? Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan yang luar biasa. Sayangnya, sebagian besar kemampuan kita itu hanya berakhir dengan tetap terkubur karena kita mengira bahwa hal itu mustahil.TMS (Spirit Motivator)