Minggu, 21 Juni 2009

BERANI MELANGKAH

Anda tahu bungee jumping ? Ini termasuk “olahraga” ekstrim. Berada di ketinggian 40 – 60 meter, dengan kaki diikat tali, kemudian kita meloncat dan meluncur ke bawah hanya dengan tali pengaman diikat ke kaki kita. Pernah mencobanya ? Melihat orang melakukannya saja saya sudah ngeri, apalagi melakukannya.

Phil Keogan, penulis buku No Opportunity Wasted, sekaligus pembawa acara Amazing Grace memberikan salah satu resep untuk mendorong keyakinan kita, yaitu dengan melakukan bungee jumping. Dia berkata “Lompatan ini akan membawa anda melewati suatu ketidakpastian sampai ke sisi lain dari suatu daerah yang tidak anda kenal. Untuk melakukannya, anda harus mampu mendatangkan keyakinan pada diri sendiri.”

Di saat kita merenung-renung, hidup kita sepertinya sangat mirip dengan bungee jumping yang digambarkan Phil Keogan. Kita sering diperhadapkan dengan situasi yang tidak menentu. Jika kita memililki mental sukses, kita tidak hanya menunggu dalam ketidak pastian. Sayangnya kita kerap menunggu situasi baik dulu baru kita ambil tindakan. Kita menunggu situasi benar-bbenar kondusif, baru kita melangkah. Jelas, orang-orang seperti ini tidak akan pernah sukses . Mengapa ? Karena tidak akan ada situasi yang benar-benar kondusif !

Seperti halnya bungee jumping, kita harus berani melewati ketidakpastian tersebut dan terus melangkah. Inilah mentalitas sukses. Tidak hanya menunggu datangnya situasi baik, tapi memilih mendorong keyakinan di dalam diri untuk berani menghadapi tantangan dan melewati ketidakpastian. Memang saat melangkah, ada kalanya perasaan “ngeri”, was-was, hingga rasa takut muncul. Meski demikian kita harus menaklukkan rasa takut tersebut. Ingat, orang yang berani bukanlah orang yang tidak pernah merasa takut, tapi orang yang berani menaklukkan rasa takut. Melangkahlah! Bersama Tuhan, kita akan raih sukses! * Kwik (Spirit Motivator)

Senin, 15 Juni 2009

BELAJAR sampai ke Swiss

Anda tahu Negara Swiss ? Jika dibandingkan tetangganya seperti Perancis, Jerman atau Italia, nama Swiss mungkin tidak terlalu menonjol. Di buku-buku sejarah, jarang ada kisah kedigdayaan tentara Swiss. Negara itu memang dikenal sebagai Negara yang lebih suka mengambil posisi netral dalam bebagai pergolakan dunia. Keikutsertaan Swiss dalam peperangan, termasuk Perang Dunia justru sebagai penggagas organisasi Palang Merah, bukan penyerbu seperti Perancis, Jerman atau Amerika. Jika dibandingkan Indonesia, sumber daya alam Swiss juga tidak ada apa-apanya. Luasnya hanya sebesar wilayah Jawa Barat, penduduknya bahkan lebih sedikit dari Jakarta, sementara separuh lebih wilayahnya adalah pegunungan salju Alpen. Produk terkenal dari Swiss juga bukan emas dan minyak, tapi hanya benda-benda sekunder seperti jam tangan, coklat atau pisau lipat. Namun, dengan hal-hal kecil dan sejarah yang mungkin tidak terlalu ‘gagah’, Swiss menjelma menjadi salah satu Negara termakmur di dunia. Kesuksesan dan kemakmuran yang dialami Swiss sangat pantas menjadi bahan pelajaran bagi kita.

Sikap tidak suka konflik, tapi tekun dan mampu mengoptimalkan keterbatasan adalah beberapa hal positif yang bisa dipelajari dari Swiss. Apa gunanya salju ? Tapi masyarakat Swiss mengolah salju itu menjadi obyek wisata peraup devisa. Bagaimana bisa menang kalau tidak ikut perang ? Tapi sikap netral Swiss justru membuatnya antara lain dikenal sebagai Negara yang perbankannya paling terpercaya. Kondisi Negara yang aman juga membuat masih relatif banyak didapati bangunan tua yang terawat dan dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Fakta-fakta ini membuat saya kagum dengan Negara Swiss. Keberhasilan Negara kecil itu sudah selayaknya membuat kita berkaca pada diri sendiri. Sukses dan kemakmuran tidak selalu dimiliki oleh mereka yang bermodal besar, multitalenta dan tidak harus diraih dengan prinsip menghalalkan segala cara. Sukses juga bisa diraih dengan ‘jalan damai’, bukan tergantung modal tapi kualitas yang dihasilkan dan ketekunan mengelolanya. Jadi, ketimbang mengeluhkan keterbatasan, mari belajar dari Swiss.* Arie (Spirit Motivator)

Kamis, 11 Juni 2009

MAKNA PEKERJAAN

Apakah anda bangga dengan pekejaan anda? Apakah anda melakukan setiap tugas-tugas anda dengan senang hati dan penuh tanggung jawab ? Ataukah hari-hari ini anda merasa begitu bosan dengan apa yang anda lakukan ? Apa alasan kita bekerja ? Apakah hanya untuk memperoleh nafkah dan menghidupi keluarga ? Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini perlu kita renungkan dalam diri kita. Mengapa ? Karena jika anda dan saya tidak mengerti makna yang sebenarnya dalam semua pekerjaan kita, maka kita tidak akan pernah merasa bangga, senang, dan merasa bertanggung jawab dalam pekerjaan kita. Tidak masalah apapun jenis pekerjaan atau kedudukan kita hari ini, jika kita tidak mengerti makna pekerjaan kita maka tanggung jawab kita perlu menjadi tanda tanya besar.

Ada seorang berusia 60 tahun yang telah puluhan tahun bekerja di sebuah hotel. Tugasnya hanya sederhana, yaitu memastikan bahwa semua pintu kamar hotel bisa dibuka tutup dengan baik ! Setiap hari ia harus mengecek sebanyak 30 kamar dan ia harus benar-benar mengecek setiap engsel dengan baik. Coba bayangkan pekerjaan itu dilakukan bertahun-tahun. Bagi sebagian orang, tentu ini pekerjaan yang membosankan. Tapi apa kata orang itu ? Ia berkata, “ Pekerjaan ini bukan sekedar memeriksa engsel, tetapi lebih dari itu. Tamu-tamu di sini adalah para kepala keluarga, CEO perusahaan, direktur dan menajer. Saya tahu mereka semua bertanggung jawab atas keluarga dan juga ribuan karyawan mereka. Jika tiba-tiba hotel ini terbakar dan pintu kamar mereka macet, apa yang terjadi ? Mereka akan meninggal dan akibat buruk lain terjadi. Bukan hanya reputasi buruk bagi hotel ini tetapi keluarga dan ribuan karyawan bisa kehilangan nafkah. Jadi tugas saya bukan sekedar memeriksa engsel tetapi menyelamatkan para kepala keluarga dan pimpinan perusahaan.”

Bekerjalah tidak hanya untuk upah atau sekedar menyelesaikan tugas. Tetapi sudahkah kita merasa tugas kita akan memberkati orang lain ? Jika kita mengerti makna bekerja, yaitu untuk menjadi berkat dan membahagiakan orang lain, maka kita akan melakukannya dengan bangga, senang hati dan penuh tanggung jawab. * Sys (Spirit Motivator)

Senin, 08 Juni 2009

PERBESAR KAPASITAS

PERBESAR KAPASITAS

Sebuah Bank ternama menyelenggarakan undian secara periodik dengan hadiah utama mobil Lexus. Karena membayangkan alangkah bahagianya jika mengendarai Lexus tersebut, kita berdoa setiap hari kepada Tuhan agar nama kita yang muncul sebagai pemenang. Herannya, mengapa Tuhan kok sepertinya malah memberikan Lexus tersebut kepada orang lain dan bukan kita ? Yang pasti, Tuhan akan lihat kapasitas hidup kita dulu.

Misalnya benar-benar Lexus itu diberikan kepada kita yang notabene seorang karyawan biasa, betapa kacaunya hidup kita. Barang tersebut tidak akan menjadi berkat tapi justru akan menjadi bencana. Coba bayangkan, kita harus menanggung beban pajak sebesar 20% yang barangkali sama dengan gaji kita setahun.Saat mobil haruis diservisdan penggantian suku cadang secar rutin, kita harus rela mengorbankan pemenuhan kebutuhan keluarga demi mobil tersebut. Sebagai karyawan biasa, benarkah kita mau memenangkan Lexus ?

Tuhan selalu memberi menurut ukuran kapasitas kita. Misal dengan kapasitas listrik rumah yang hanya 450VA bisakah kita menggunakan perangkat elektronik seperti AC, kulkas, mesin cuci, home theater, computer, dan lain sebagainya ? Jelas tidak bisa karena kapasitas listrik tersebut tidak mencukupi. Jika kita ingin mempergunakan perangkat-perangkat tersebut, kita harus memperbesar kapasitas terlebih dahulu. Itulah poin yang saya maksudkan ! Jika ingin Tuhan mempercayakan hal yang besar , perbesar dulu kapasitas kita. Bagaimana cara memperbesar kapasitas hidup kita ? Perbesar hati kita. Miliki kerendahan hati, sikap lemah lembut, penuh kebaikan dan buah-buah Roh yang lainnya. Perbesar karakter kita. Jadilah orang percaya yang dapat dipercaya. Perbesar dan kembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Terus belajar dan mencapai potensi yang maksimal. Yang tidak boleh dilupakan, setialah terhadap perkara-perkara kecil karena dari situlah lahir perkara-perkara besar. Jika kapasitas kita sudah besar, yakinlah bahwa Tuhan akan menyatakan hal-hal besar juga.* Kwik (Spirit Motivator)

Jumat, 05 Juni 2009

Pionir atau Pengekor

Di tahun 1903, Harry Andrews, seorang pelatih olimpiade dari Inggris mengucapkan pernyataan ini, "Rekor lari 1 mil adalah 4 menit 12,75 detik. Rekor ini tidak akan pernah lagi terpecahkan" Ada beberapa perdebatan seru dari para ahli mengenai hal ini. Menurut mereka, rekor saat ini sudah merupakan batas akhir pencapaian manusia dengan menimbang panjangnya tulang, kekuatan otot, susunan persendian manusia. Manusia tidak mungkin akan bisa menempuh jarak 1 mil dalam waktu kurang dari 4 menit. Kalau sampai melebihi kecepatan itu, bisa-bisa parunya akan pecah.

Adalah Roger Banister yang nekad berniat untuk memecahkan rekor itu meski semua orang berkata mustahil. Sampai akhirnyadi tahun 1954, ia benar-benar menjadi pelari pertama yang memecahkan rekor itu, 3 menit 59 detik ! Cerita ini belm habis sampai di sini. Yang menarik adalah setelah rekor itu terpecahkan, di tahun yang sama ada 2 orang pelari lainnya yang juga bisa berlari kurang dari 4 menit. Dan di tahun berikutnya, bahkan ada 236 orang juga bisa melakukan hal yang sama ! Roger Banister dikenang sampai hari ini bukan karena kecepatan rekornya, melainkan karena dialah yang menjadi pionir yang menjebol teori kemustahilan yang dipercayai selama ratusan tahun.

Apakah anda ingin menjadi pionir, atau pengekor ? Apakah anda ingin menjadi orang pertama yang berhasil melakukannya, ataukah harus menunggu sampai ada orang lain yang melakukannya terlebih dahulu ? Dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang gemar berpendapat bahwa ini mustahil dan itu tidak mungkin. Memang lebih mudah berkata 'ini mustahil' dari pada berkata 'ini memang sulit tapi saya akan menjadikannya mungkin' Mari pikirkan ini, apa hambatan dalam pikiran kita yang selama ini membelenggu potensi diri anda ? Apa saja hal yang selama ini anda anggap mustahil dalam pekerjaan anda ? Beranikah anda menjadi orang pertama yang akan membuat hal itu menjadi mungkin ? Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan yang luar biasa. Sayangnya, sebagian besar kemampuan kita itu hanya berakhir dengan tetap terkubur karena kita mengira bahwa hal itu mustahil.TMS (Spirit Motivator)

Rabu, 03 Juni 2009

Kawasan Bisnis Baru di Jalan Raya Bekasi Pulogadung - Jakarta Timur yang menyediakan Tanah dan Bangunan untuk Gudang, Kantor, Showroom, dan Workshop yang bernama " BIZPARK Commercial Estate ".

Kawasan BIZPARK dibangun oleh CIPUTRA Group di atas lahan seluas 14 ha, yang memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan Murni. Tipe Tanah & Bangunan yang tersedia antara lain: 12 x 30 ( 360 m² ), 12 x 36 ( 432 m² ), 12 x 42 ( 504 m² ) dan beberapa tipe khusus.
Lokasi BIZPARK berada 300 meter dari Pintu Tol Cakung dan 15 menit dari Kelapa Gading, juga didukung akses menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Priok atau Bandara Soekarno Hatta yang dapat dicapai dalam waktu singkat.
Kawasan BIZPARK dirancang memiliki Sistem Keamanan 24 Jam, Bebas Kuli Bongkar, dan Bebas Banjir.
Untuk Tahap I telah terjual 100%. Saat ini dipasarkan Tahap II dengan didukung sistem Pembayaran Tunai Bertahap dan Kredit Pemilikan Gudang dari Bank Panin atau Bank Rakyat Indonesia.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Bapak & Ibu dapat menghubungi kami melalui alamat Email : bizpark_jakarta@yahoo.com / bizpark.jakarta@gmail.com atau menghubungi :
> Erick Wijaya : 021 9299 0030 / 0813 1075 0030
> G a b r i e l : 021 688 11 259 / 0817 855 886 / 081 588 26 259

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Sukses selalu untuk kita semua...

Pengikut